Wednesday, August 31, 2005

Anggota dewan

Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR, seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya di wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yg megah. Beberapa saat kemudian, ada yg mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. "Wah..., ini pasti wartawan TV mau mewawancarai aku...", pikirnya dalam hati.

Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telpon dia berkata : "Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil hasil sidang hari ini..." Kemudian selama berberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali sekali menyebut nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras keras. Setelah selesai, sambil meletakkan gagang telephone dia berkata pada dua orang tamunya tersebut. "Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai". Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satu berkata : "maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telp. Bapak..."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home