Thursday, June 09, 2005

memang lidah tak bertulang

Suatu hari, ketika sedang menebang pohon, seorang penebang kayu kehilangan kapaknya
karena jatuh ke sungai. Lalu dia menangis dan berdoa, sehingga Dewa muncul, dan bertanya:
"Mengapa kamu menangis?"
"kapak saya sebagai sumber penghasilan satu-satunya telah jatuh ke sungai," jawab penebang kayu.
Lalu Dewa menghilang dan tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak emas, dan bertanya:
"Apakah ini kapakmu?"
"Bukan, Dewa"
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali membawa kapak perak, dan bertanya:
"Apakah ini kapakmu?"
"Bukan, Dewa."
Lalu Dewa menghilang lagi tak lama kemudian muncul kembali sambil mengeluarkan sebuah
kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi.
"Apakah ini kapakmu?"
"Ya, Dewa, benar ini kapak saya"
"Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai
upah kejujuranmu"
Si penebang kayu itu sangat bersyukur dan pulang dengan gembira.

Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut
menghilang entah kemana. Lagi-lagi, Si penebang kayu menangis dan berdoa.
Kemudian Dewa muncul.
"Mengapa kamu menangis?"
"Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"
Lalu Dewa menghilang ke dalam sungai dan tak lama kemudian muncul kembali dengan membawa Tamara Bleszinski.
"Apakah ini istrimu?"
"Ya, Dewa"
"Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu?" tanya Dewa
"Dewa, seandainya saya tadi menjawab tidak, Dewa akan kembali dengan membawa Agnes Monica dan jika saat itu saya juga menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang asli, dan jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan ketiganya untuk menjadi istri saya. Saya ini orang miskin, Dewa, tidak mungkin saya bisa membahagiakan tiga orang istri..."

red: begitulah, untuk kepentingan organ-organ tubuhnya yang tidak bertulang, lelaki menjadi 'bisa'

0 Comments:

Post a Comment

<< Home