Tuesday, October 04, 2005

selama penumpang masih teriak

Pada suatu hari di airport yang sibuk, para penumpang sudah duduk di
kursi pesawat masing-masing. Mereka menunggu pilot dan co-pilot yang
belum datang.

Pilot dan co-pilot akhirnya datang melalui pintu belakang pesawat.
Mereka berjalan sepanjang lorong menuju kokpit pesawat di depan.
Kedua orang tsb. tampaknya buta. Si pilot berjalan menggunakan tongkat,
mengetuk-ngetuk lengan kursi penumpang di kiri dan kanan sambil
berjalan di lorong. Sedangkan si co-pilot berjalan dengan dituntun seekor
anjing. Kedua orang tersebut menggunakan kaca mata hitam yang sangat besar, sehingga agak sulit bagi penumpang untuk mengetahui kalau mereka itu
buta.

Pada mulanya para penumpang tidak bereaksi. Pikir mereka ini lelucon
belaka. Namun, ketika mesin pesawat dinyalakan beberapa penumpang
mulai menunjukkan kecemasan. Saat pesawat bergerak ke landas pacu, banyak penumpang yang mulai takut dan berkeringat dingin. Penumpang
berbisik-bisik dengan penumpang lainnya untuk meyakinkan diri bahwa
kedua pilot tsb. tidak buta.

Pesawat kini sudah berada di ujung landas pacu dan siap dipacu.
Mesinnya berbunyi makin keras. Penumpang semakin panik. Pesawat
dipacu, semakin cepat . dan terus semakin cepat ....

Penumpang tambah panik. Ada yang berteriak histeris a'la naik jet
coaster. Ada yang berdoa sambil berpegangan tangan. Pokoknya suasana
di pesawat itu tambah kisruh.

Landasan pacu tinggal 20 meter lagi, tapi pesawat belum juga tinggal
landas. Secara serentak para penumpang yang sudah putus asa berteriak
histeris .... haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba saja pesawat
naik, tinggal landas persis di ujung landas pacu. Pesawat menanjak dan
kemudian terbang seperti biasa.

Tidak lama kemudian terdengar suara pilot yang berbicara dengan
co-pilotnya, "Suatu hari nanti, kalo penumpang tidak berteriak, maka
kita sudah nyungsep di ujung landasan...."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home