Wednesday, July 20, 2005

Meniru Apa Saja

Joko sedang kesal dan hal yang bisa meredam kegalauan hatinya hanyalah makan sebanyak2nya. Ia pun pergi ke Rumah Makan kesukaannya dan memesan ayam goreng satu
potong.

Beberapa saat kemudian pesanannya datang. Tapi begitu ia akan menikmatinya, pelayan lain datang dan berkata, Aduh, maaf Masitu sebenarnya pesanan lelaki tinggi besar yang di sana itu. Dan ini merupakan stok ayam terakhir yang kami punya. Maaf ya Mas.

Joko menoleh ke arah lelaki yang ditunjuk, lalu berkata, Karena sudah terlanjur di sini, jadi ayam ini milik saya. Toh saya juga membayar.

Sementara si pelayan restoran tampak kebingungan, lelaki tinggi besar dengan wajah
marah sambil membawa pisau makan menghampiri Joko.

Hai kamu, jangan sentuh!! Apapun yang kamu lakukan terhadap ayam itu akan aku lakukan terhadapmu. Kamu potong kakinya, aku potong kakimu. Kamu potong perutnya, aku potong juga tusuk juga perutmu. Pokoknya apapun yang kamu lakukan, akan aku lakukan juga padamu.

Joko terdiam beberapa saat, lalu pelan2 ia mengangkat ayamnya, membawanya ke depan
mulutnya, lalu menjilati brutunya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home